Selasa, 07 Oktober 2025

author photo
POSMETROSUMUT.COM|LABUHANBATU - Warga Jalan Saudara Pejudian, Desa Pasar 3 Panai Tengah, Kecamatan Panai Tengah


POSMETROSUMUT.COM|LABUHANBATU - Warga Jalan Saudara Pejudian, Desa Pasar 3 Panai Tengah, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara


mengaku resah atas dugaan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari limbah pabrik kelapa sawit milik PT Hijau Prayan Perdana(HPP) yang mana parit pembuangan limbah tersebut bercampur dengan limbah solid yang mengalir ke parit warga sekitar hingga meluap ke pemukiman warga di saat musim hujan, sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan perubahan warna air yang mencolok.


Menurut keterangan warga setempat inisial Retno (R) kepada tim wartawan menuturkan, "hal ini terjadi lantaran pihak PT. HPP mulai dari tahun 2013 hingga saat ini tidak pernah mempunyai itikad baik untuk memperbaiki jalan yang di lalui warga dan kenderaan pihak PT. HPP dengan membawa muatan dan hasil komoditinya, di saat musim hujan tentunya dengan kondisi jalan masih tanah merah atau liat lebih rentan rusak dan sulit di lalui warga juga kenderaan, sebab jalan tadi sudah menjadi lumpur dan erosi tanah jatuh ke parit sehingga tumpat yang berdampak banjir ke jalan dan meluap hingga ke pemukiman", terang R.


Seterusnya, R menerangkan, "dirinya ada memegang surat berita acara  izin jalan yang di tanda tangani pihak PT. HPP, masyarakat dan Kades Sei Tawar beberapa waktu yang lalu, dan pihak PT.HPP berjanji akan melakukan pencucian parit juga memperbaiki jalan warga, namun mirisnya pihak PT.HPP ingkar janji dan tak pernah peduli akan keresahan warga, bahkan Manager PT. HPP bersikap arogan dengan


sengaja menyuruh karyawannya untuk memblokir jalan tersebut", sebut Retno yang juga ketua panitia perbaikan jalan tersebut.


Lanjut, R menerangkan, "di ketahui parit pembuangan limbah PT.HPP yang berjarak lebih kurang 2700 Meter ke Selat Malaka merupakan satu-satunya yang terbesar melewati pemukiman warga, namun parit pembuangan tersebut tidak pernah di cuci pihak PT. HPP hingga mengakibatkan banjir ke pemukiman warga yang mana air di parit yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini berubah warna menjadi hitam pekat dan berbau busuk, di duga limbah pabrik PT.HPP yang sudah bercampur dengan limbah lainnya misalnya Solid", ujarnya. 


Sambung, R mengungkapkan, "selama ini air parit pembuangan tersebut menjadi harapan sebab digunakan masyarakat pejudian untuk mandi, mencuci, berwuduk bahkan untuk air minum, masyarakat berkeyakinan air gambut sangat baik bagi kesehatan karena mengandung seribu akar, namun sayangnya saat ini harapan masyarakat telah dicemari PT. HPP, hal itu dapat dilihat dan di buktikan dengan kondisi air parit saat ini, dan di duga PT. HPP sengaja membuang limbahnya tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap warga dan lingkungan, untuk itu, Retno dan warga lainnya berharap kiranya Pemkab Labuhanbatu khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera turun tangan dan membantu untuk menyelesaikan persoalan dan permasalahan warga sebelum terjadi hal-hal yang tidak di inginkan serta menganalisa dampak kerugian lingkungan dan kesehatan warga yang di duga disebabkan PT. HPP",


tutupnya. Senin, 6/10/2025).


Sementara berapa warga setempat yang di temui tim wartawan mengaku mengalami keluhan kesehatan ringan, seperti gatal-gatal pada kulit saat menggunakan air dari parit pembuangan tersebut. 


“Kami tidak berani lagi pakai air dari parit pembuangan itu untuk mencuci, mandi, minum dan memasak, badan dan kulit kami terasa gatal dan perih hingga luka akibat di garuk", tambah warga lainnya.


Terpisah, Aktivis dan Pemerhati lingkungan di Kabupaten Labuhanbatu Nur Azman Nst, saat di mintai tanggapan mengatakan, "meminta agar semua pihak, perusahaan, khususnya PT. HPP lebih peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam serta tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar", tegasnya kepada tim wartawan.


Menanggapi hal ini, Kepala Desa Sei Tawar Parjolo ketika di konfirmasi tim wartawan, "telah menerima keresahan dan laporan dari warganya dengan menurunkan alat berat Bekho untuk mencuci parit pembuangan di sana, serta segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Labuhanbatu untuk melakukan pengecekan dan memastikan kebenarannya serta mencari solusi yang terbaik,” ujar Kepala Desa saat dikonfirmasi.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT HPP belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan pembuangan limbah tersebut. Tim media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak manajemen perusahaan PT. HPP guna memperoleh klarifikasi.


Penulis : Doray / Red

Baca Juga:
Advertise

This post have 0 comments

Next article Next Post
Previous article Previous Post